AKU
Aku Bagaikan ruh
yang terpenjara
Aku ingin
melepaskan genggaman itu
Aku bagaikan gerak
tanpa suara
Aku dengan rasa
yang ditancapkan dalam jiwa
Aku bagaikan angin menghempas pantai
Aku ingin
menggemuruhkan suara lantang
Aku ingin
membakar daun kering kayu gaharu
Aku dengan
amarah yang mengalir di dalam darah
Bagaikan api
yang membakar kayu
Aku seperti
kehilangan jejak dalam genggaman-Nya
Aku dan tumpukan jati yang dilalap api
Aku kehilangan ruh dikala waktu menghampiri
Aku dengan
perasaan yang hilang
Aku seperti
kehilangan rasa di kala alam menyapa
Aku seperti
kehilangan cinta di setiap amarah
Aku dengan alam
yang menyapa meminta kasih
Aku kehilangan
waktu di pagi hari
Aku kehilangan
berkehendak bagaikan jabbariyan
Aku kehilangan
waktu tanpa keseimbangan
Aku kehilangan
masa bersama jiwa
Aku sepeti
binatang jalang tanpa arah tujuan
Aku kehilangan
malam bersama embun
Aku kehilangan
sempat disa'at sempit menghampiri
Aku bagaikan
batu yang terkikis air
Aku dengan
nasehat tanpa kebijakan
Aku adalah
keindahan semu
Aku tak pernah tiba disa'at engkau berharap datang, dan
Aku merasa tak pantas untuk engkau miliki
Aku tak pernah tiba disa'at engkau berharap datang, dan
Aku merasa tak pantas untuk engkau miliki
Terimalah aku
sebagai bayang-bayang yang menipu.
Komentar
Posting Komentar