Kasih di Bumi Sayang Melangit


Ada dua sikap berbeda dan prilakunya sama. Sikap menyayangi dan sikap membenci. Pada saat sikap menyayangi mendominasi dalam diri seseorang, maka semua tindakan yang dilakukan seseorang akan dipandang baik, bahkan celaanpun dianggap sesuatu yang roman dan dipahami sebagai gurauan   yang disenyumi sebagai bunga-bunga keindahan dalam berkomunikasi.
Berbanding terbalik dengan sikap membenci. Kebancian sering menjadi pelakunya menutup mata kebaikan terhadap seseorang. Apapun yang dilakukan oleh orang yang sama akan dianggap sebagai prilaku yang tidak menyenangkan, timbul rasa kesal, tidak senang. Sangking kesal dan tidak senangnya, jangankan melihat orangnya, mendengarkan ucapannya saja muak, bahkan melihat sendalnynya saja jadi sensi sendiri. Apa hubungannya rasa membenci dengan sendal atau pakain yang sering digunakan oleh seseorang yang sudah terpatri dalam diri seseorang.
Rasa membenci dan rasa menyayangi dua-duanya adalah kata yang dimaknai sifat. Sifat yang menjadi prilaku bagi seseorang disaat ekspresi rasa muncul dalam dirinya. Rasa menyangi melahirkan keindahan, sementara rasa membenci melahirkan kemurkaan. Rasa menyayangi secara berlebihan tidak baik, sebab akan melukai rasa, sementara rasa membenci secara berlebihan juga menjadi lebih buruk, sebab akan menutup segala kebaikan.
Menyayangilah dengan rasa kasih dan membencilah dengan rasa sayang. Menyayangi dengan rasa kasih engkau akan memahami tentang dirinya, sementara membenci dengan rasa sayang engkau akan dikenang sebagai orang yang menyenangkan serta kehadiranmu kembali akan dirindui.
Kasih dan sayang merupakan sifat ketuhanan. Dua kata yang bermuara dari kata dasar yang sama, yaitu kata  رحمة (Rahmah). Dua kata yang sering kita sebutkan dalam bacaan basmallah. Berdamailah hati setiap kita dengan dua sifat ketuhanan yang berasal dari akar kata yang sama.
Menyayangilah dengan rasa kasih dan membencilah dengan rasa sayang......

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Meraih Gelar Doktor; Muchlinarwati Disabilitas yang Menginspirasi

Melihat Masalah dengan Masalah

SURAT TERBUKA: KEPADA YANG TERHORMAT BAPAK BUPATI ACEH BARAT DAYA