Bapak Suherman Saleh dan Jaulah Intelektual di Majalengka
“Transendental Kader Himpunan Mahasiswa Islam Menuju
Indoneisa Maju”
Jaulah Intelektual LK II HMI di Majalengka
Oleh: Amfat Es
Dot Fil
Menuju Majalengka, pada pukul 13.00 WIB.,
waktu Jakarta, setelah menunaikan makan siang di Kari Minang, perjalanan awal
menuju TBI, kompleks perumahan di mana Uda Datok Majo Nan Sati Bapak Suherman
Saleh berdomisili. Sosok guru kehidupan dan juga senior di organisasi kemahasiswaan
termaayur di tanah air, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Himpunan Mahasiswa
Islam merupkan organisasi kemahasiswaan yang sangat solid membina watak
kepemimpinan generasi muda Indonesia.
Organisasi yang sangat ekses di dunia
perguruan tinggi ini, telah melahirkan jiwa-jiwa kepemimpinan yang berkarakter
islami nan kritis dan cerdas dalam membangun komunikasi politik antar sesama
anak bangsa, bak jaringan yang mempunyai sel yang sangat kuat, sehingga tidak
satupun petinggi dari berbagai bidang di negeri ini, kecuali di dominasi oleh kader
Himpunaan Mahasiswa Islam Indonesia, sebutan “kanda” adalah sapaan
junior kepada seniornya, begitulah para peserta Lk II yang dilaksanakan di Majalrngka memanggil Uda Datoak Majo Nan Sati, pertanda tidak ada batas pembeda
antara senior dengan junior di dalam organisasi tersebut. Ketika kata “kanda”
disematkan, dengan sendirinya senior mengerti, jika mereka butuh santunan
tangan-tangan pemurah dari juniornya, begitulah kominikasi instens terjalin
dalam organisasi yang menpunyai proses pengkaderan kepemimpinan berjenjang yang
dimulai dari LK I, LKII, dan LK III.
Melewati Jalan Tol Majalengka, suana hari sedikit
di guyur hujan, namun tidak membuat jalan menjadi licin, sehingga tidak
berpengaruh terhadap laju kenderaan di sepanjang jalan, tidak macet,
sebagaimana jalan sa’at orang-orang melakukan perjalanan secara bersamaan di
musim mudik lebaran, sehingga pengukur kecepatan tempuh mencapai delapan puluh
kilometer per jam. Tidak ada hambatan kenderaan yang membuat perjalanan menjadi
terhalang dengan kenderaan yang lain, sebab tidak terjadi kemacetan di
sepanjang perjalanan.
Tepatnya pada pukul 18.18 WIB., waktu
Majalengka perjalanan tiba di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI-UI) Majalengka.
Memasuki kawasan kampus disambut oleh panitia pelaksana LK II, bersamaan itu
pula tiba dan memasuki waktu shalat magrib, segera menuju Masjid At-Tarbiyah,
yang berada di dalam kompleks Sekolah Tinggi Agama Islam Majalengka, menunaikan
shalat magrib dan isya secara bersamaan waktu, atau dalam bahasa fiqh shalat
disebutkan dengan jamak taqdim, mengingat perjalanan masih harus dilanjutkan
menuju Purwakarta, tentunya dengan agenda yang lain.
Latihan Kader (LK II) intermedit Training, cabang Majalengka
dilaksanakan pada tanggal 10-16 Februari 2020 M. Dengan tema, Terbinanya Kader
HMI yang mempunyai kemampuan Intelektual, untuk Memetakan Peradaban dan Memformulasikan
Gagasan dalam Lingkup Organisasi. Pada kesempatan kali ini, Uda Datoak Majo Nan
Sati Bapak Suherman Saleh, sebagai senior HMI yang sa’at ini juga menduduki
jabatan ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Et-Muttaqin, dan juga sebagai ketia
Asosiasi Konsultan Publik Seluruh Indonesia (AKP2I), menyampaikan bahwa,
sebagai generasi muda Himpunan Mahasiswa Islam, harus memahami tentang arus perobahan
Mahasiswa HMI, tahapan generasi muda HMI adalah pemuda yang sudah terdidik
dengan Islam sejak dari masa ayunan, masa pendidikan awal, sampai menuju jenjang
berikutnya, menempuh pendidikan di perguruan tinggi, menempuh pendidikan diperguruan
tinggipun masih juga diajarkan tentang Islam dan bagaimana outputnya
menghadapi tantangan dimasa yang akan datang.
Mengawali materi LK II yang disampaikan oleh
Uda Datoak Majo Nan Sati Bapak Suherman Saleh, dengan sebuuah pertanyaan
mendasar, pertanyaannya adalah What
This is Islam ?????, pertanyaan ini, menimbulkan respon yang beragam dari
peserta LK II di Majalenka, beragam jawaban direspon oleh Uda Datok Majo Nan
Sati Bapak Suherman Saleh, ada yang menjawab bahwa Islam adalah agama, Islam
jalan hidup, Islam adalah panduan berfkir seorang Muslim, Islam adalah penyerahan
diri, Islam adalah gagasan-gagasan, Islam adalah agama yang menyelamatkan,
Islam adalah rahmatal lil’alamin, dan ada beberapa jawaban yang lainnya terkait
dengan makna Islam sebagai agama yang membimbing keselamatan dalam berbagai
aspek kehidupan.
Tentunya jawaban menurut Uda Datoak Majo Nan
Sati, bahwa Islam adalah sesuai dengan
filosofi yang terkandung dalam surat
Al-Kafirun. Surat Al-Kafirun berbicara tentang kedudukan manusia mengenai
keyakinannya, keyakinan memilih imannya, dan keyakinan untuk memilih bagaimana
cara dia beribadah sesuai dengan imannya. Tentunya dalam hal ini, menurut Uda
Datoak Majo Nan Sati, anda terserah mau memilih keyakinan seperti apa, mau menjadi apa saja, namun anda harus
memilihnya dengan baik. Memilih dengan baik kepada Tuhan yang mana berhak untuk
diyakini, prosesei ibadah seperti apakah yang harus dilakukan. Ketika menjadikan
Islam sebagai pilihan, bagaimana memilihnya, memilih pada tahapan awal
adalah memilih Allah swt., sebagai Tuhan, dan memilih Nabi Muhammad saw.,
sebagai Rasulnya. Memilih dengan tepat Tuhan dan Rasul, serta memilih jalan
hidup yang baik. Dengan demikian sebagai warga negara yang mengakui Pancasila
sebagai dasar negara, maka memilih untuk bersatu dalam negara kesatuan
merupakan keharusan.
Himpunan Mahasiswa Islam merupakan tempat
bersyarikatnya pemuda-pemuda Islam, pemuda harus memilih, memilih untuk
memperjuangkan, dengan beberapa hal yang mesti dilakukan. Pertama, anda
harus memilih apa yang bisa anda berikan kepada orang lain sesuai kebutuhan dan
kapasitasnya. Kedua, tidak semua orang dalam Islam paham bagaimana
melaksanakan kewajiban mengemban amanah yang bernuansa rahmatal lil’alamin,
menyangkut dengan amanah, maka generasi Islam kususnya pemuda yang berhimpun
pada Himpunan Mahasiswa Islam di didik untuk menjadi pemimpin di negeri ini
yang berkarakter amanah., amanah hanya akan diperoleh jika seseorang mampu
memahami dengan baik, paham di sini adalah mempunyai Ilmu Pengetahuan, maka
generasi Islam di manapun tempat belajar yang membentuk potensi diri yang
terpadu dan menyeluruh, terutama menyangkut dengan amanah politik kenegaraan.
Keberadaan ilmu menurut Uda Datoak, apapun ilmu yang dipelajari harus
bermanfa’at bagi orang lain, dan apapun mata pelajaran yang anda pelajari mesti
membentuk semangat cinta kepada Allah
swt., dan membangun rasa kasih dan sayang kepada antar sesama makhluknya. Jika saja
Ilmu Pengetahuan yang engkau miliki tidak mampu membuat rasa nyaman bagi jiwa
orang lain, maka keberadaanmu sebagai orang berilmu tidak ada gunanya, sebab
ilmu membentuk karakter lembut dalam dirimu.
Ilmu Pengetahuan mengangkat derajat manusia,
ini janji Allah swt., bagaimana dan apa yang dimaksud dengan mengangkat derajat
menurut Uda Datoak Majo Nan Sati adalah ada dua tujuh derajat, namun ada satu
yang paling urgen dari derajat tersebut adalah sesuatu yang diperoleh, apapun
kedudukan anda, apakah sebagai pejabat negara, sopir, pekerja, tehnisi, penjual
jasa, dan lain sebagainya. Lebih lanjut Uda Datoak menjelaskan, derajat adalah
kemampuan seseorang dalam melakukan seauatu sesuai dengan kedududukan dan ilmu
pengetahuan yang di miliki, sehingga dengan kedudukan dan pengetahuan tersebut
manusia mendapatkan rejekinya, tentunya rejeki dengan kapasitas potensi intelektual
masing-masing.
Menurut Uda Datoak Majo Nan Sati pekerjaan
yang paling nikmat adalah pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan pengalaman dan
ilmu yang sudah dikuasai, ilmu yang anda miliki menempatkan anda pada kedudukan
yang paling mulia. Kedudukan dan ilmu mendatangkan rejeki yang berbeda, bekerja
dengan peotensi keilmuan yang rendah, maka akan mendapatkan juga pendapatan
yang sedikit, sementara pekerjaan dengan kemampuan ilmu yang banyak, maka
penghasilannya juga banyak. Ketiga, orang berilmu mempunyai kedudukan
yang tinggi. Keempat, orang berilmu medapatkan kasih dan sayang dari
manusia, sebab keberadaannya dibutuhkan oleh manusia.
Dari pilihan tersebutlah akan membentuk sifat rahmatal
lil ‘alamin, sebab ciri dari rahmatal ‘alamin adalah hadirnya ilmu
yang bermanfa’at bagi seluruh manusia dan alam jagad raya. Sebagaimana yang
dipahami oleh Nurcholish Madjid bahwa Islam adalah pilihan, memilih Islam
sebagai agama, maka semua yang kita lakukan menghasilkan nuansa rahmah bagi
seru sekalian alam. Diantara derajat-derajat yang didapati oleh manusia,
derajat yang paling tinggi dan mulia adalah derajat taqwa kepada Tuhan yang
Maha Esa.
Terakhir Uda Datoak Majo Nan Sati Bapak Suherman
Saleh, Mahasiswa Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menutup materinya,
jika kita telah menjadikan Islam sebagai pilihan, maka anda telah memilih Islam
sebagai jalan hidup, ketika diri kita memilih Islam sebagai jalan hidup, maka
anda harus menjadi orang yang selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah
swt., dalam kondisi dan posisi apapun, sehingga keberadaan kita bermafaat bagi
manusia, inilah akhir daripadanya Allah swt., mengangkat derajat manusia. Manusia
yang diangkat derajatnya oleh Tuhan pada tahapan kemuliaannya adalah dia akan
memuliakan kembali setiap manusia di dunia, artinya hanya orang yang berusaha
memuliakan keberadaan orang lainlah yang sudah mendapatkan derajat yang tinggi
disis-Nya.
Menurut Elga Utari, Mahasiswi semester
delapan, teteh Elga menutarakan kegiatan LK II atau disebut dengan Intermediate
Training yang diselenggarakan oleh HMI cabang Majalengka, merupakan
training formal dalam HMI yang wajib diikuti oleh kader HMI untuk melanjutkan
jenjang trainingnya setelah LK I (basic training), yang bertujuan untuk
melahirkan generasi masa depan yang mapan dalam berbagai dimensi, baik dimensi
spiritual, emosional, dan intelektual, ataupun kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Harapannya adalah semoga para kader HMI yang mengikuti kegiatan
ini, dapat menjadi pemuda harapan bangsa yang dapat memberikan kemajuan dengan
mendedikasikan diri dan memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara. Begitu
harapan yang diungkapkan oleh muslimah berparas ayu asal suku sunda, yang
sangat cakap dan lugas tuturnya, menandakan teh Elga merupakan generasi muda
Islam yang mana kehadirannya sangat dibutuhkan oleh bangsa dan negara.
Selesai menyampaikan materi di LK II dengan
judul Transenden Kader HMI Menuju Indoneisa Maju, tepatnya pada pukul 20.45
WIB., waktu Majalengka, berhenti sejenak melakukan aktifitas muamalah ilmu,
sa’atnya makan malam, setelah meninggalkan tempat pelaksanaan LK II HMI,
langsung menuju Rumah Makan Mie SP Speaial Pedas Majalengka Jawa Barat, Jl. KH.
Abdul Halim, seperti biasa menu makan malam disajikan oleh pramuniaga dengan
berbagai macam menu makanan khas Majalengka, dan perjalanpun kembali
dilanjutkan menuju kota Purwakarta.
Majalengka, 13 Februari 2020
Komentar
Posting Komentar