ARUS MUDA POTENSIAL: ASA POLITIK, DAN MASA DEPAN ACEH BARAT DAYA


Nabi Muhammad saw., dalam sebuah khutbah terkenal yang disampaikan disa‘at haji perpisahan yang artinya, “wahai manusia! Perhatikan kata-kataku, dan camkan dalam hatimu! Ketahuilah bahwa setiap Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, dan bahwa kalian berada dalam satu persaudaraan. Karena itu, kalian tidak boleh mengambil sesuatu yang menjadi milik saudaranya, kecuali jika ia memberikannya dengan rela”. (Hadis)

Romi Syahputra namanya: pelaku dan pegiat olah raga sikulit bundar di masanya, sang straiker yang selalu menjadi ujung tombak kemenangan Club Bola ternama, PSKB Lama Inong. Pemuda berparas tampan, mirip dengan aktor India Sanjay Dut, parasnya sekilas juga terlihat seperti pria asal benua Eropa, putra asal kota Lama Inong ini, sudah sangat tenar di medan tempur lapangan hijau, kehadirannya di lapangan kulit bundar sangat dinanti-nanti oleh penggemarnya di lapangan hijau.

Trik tempurnya sudah tidak diragukan lagi dalam mengolah sikulit bundar, hentakan kakinya mengguncangkan setiap jengkal arus mendraibel benda bulat yang dihiasi dengan beberapa warna, dan juga dihiasi dengan sponsor merek nikel, bulatnya bola menjadikan gulingan pacu yang mengiringi garis pinggir lapangan, memperdekat pandangan mata fansnya ketika bola dikuasai, berhenti dan mengicuh lawan kesebelasan, menipu dengan maju mundurnya gerak serang yang dirancang, sambil melirik kekiri dan kanan lapangan untuk memastikan, posisi pasukan serang yang sudah siap menanti dengan sundulan kepala, ketika bola mulai diarahkan dengan tendangan jarak jauh, menuju dan tepat menempel di atas sundulan kepala sang kapten yang sudah siap sedia menyambut umpan cantik menuju gawang.

Putra, begitulah nama panggung yang melekat di telinga fansnya, pemain berambut gondrong ini, dengan postur tubuh di atas rata-rata pemain lokal lainnya, sekilas pandang mirip dengan pemain nasional naturalisasi asal belanda Irfan Bachdim. Postur tubuh yang tinggi, berambut panjang ini selalu menggunakan pengikat di kepala untuk menjaga keseimbangan mahkotanya disa’at bola berada dikakinya dengan kecepatan lari standar penyerang tengah. Rambut yang selalu mengurai dengan ikatan pita kecil di kepala menambah nyentrik gaya dan performnya ketika bola dikuasai dengan baik, sambil mengiringi dengan kontrol kakinya yang begitu lihai dan lincah, menandakan jika Putra adalah pribadi yang sangat berhati-hati, teliti, ulet, dan kontrol yang sangat kuat.

Piawai dan lihai dalam mengontrol bola, seakan-akan bola sangat manja berada di kakinya, bak seorang pencinta sejati yang selalu punya cara untuk memikat dan memanjakan kekasih pujaan hatinya. Kontrol bola meninggi sangat patuh ketika bola menyentuh kepala, bahu, dada, dan kakinya. Pemain yang ketika berlari seulas nampak terlihat seperti gaya berlari, pemain petran nasional Brazil Ronaldinho. Hentakan kakinya membuat lawan berfikir seribu kali untuk menahan tendangannya yang begitu kuat. Romi Saputra adalah pemain era sembilan puluhan yang mampu membuat para pecinta olah raga persepakbolaan kabupaten Aceh Barat Daya, terkagum-kagum dengan goyang panggung serta gaya merumputnya di lapangan hijau, yang mampu menghipnotis para penggemarnya dan menggentarkan lawan tempurnya.

Persatuan Sepak Bola Kuale Bate adalah Club tangguh, dan menjadi salah satu club yang mana saban turnamen menjadi club yang mampu bertahan sampai menuju semi final dan final. Pemain-pemain handal selalu mewarnai ketika merumput disetiap turnamen di tingkat kabupaten. Baik pemain terbaik di tingkat kabupaten, dan jarang menyambangi pemain yang sudah merumput ti level nasional, sebagai warna untuk menciptakan suasan bahwa bola adalah media berkomunikasi antar pencinta sikulit bundar.

Romi Syahputra bukan hanya hadir sebagai pemain pada level club kecamatan, dalam karir olah raganya sebagai pemain bola profesional juga terpilih menjadi salah satu pemain handal PERSADA (Persatuan Sepakbola Aceh Barat Daya). PERSADA adalah Club ternama kabupaten Aceh Barat Daya yang sudah melang-lang buana ke sentro penjuru negeri, tidak asing lagi ditelinga para pencinta persepakboalaan Tanah Rencong. Tim yang pernah berhadapan langsung dengan club Liga Nasional seperti Persiraja Banda Aceh, PSMS Medan, dan Romi Syahputra adalah salah satu pemain andalan yang memperkuat sekuadra tim Breuh Sigupai.

Bukan hanya menjadi pegiat olah raga di lapangan hijau semata, Romi Syahputra juga menjadi pegiat praktisi olah raga di Kabupaten Aceh Barat Daya. Menakhodai club PERSADA Aceh Barat Daya, dan mampu membawa para pemuda olah raga negeri Breuh Sigupai mengikuti kancah olah raga dalam berbagai level turnamen ternama di tanah air.

Seabet pengalaman dalam berorganisasi telah berhasil mendidik karakter kepemimpinannya. Baik organisasi kepemudaan, olah raga, dunia usaha, purna prakarya muda Indonesia, baik tingkat kabupaten dan tingkat provinsi, pertukaran pemuda tingkat nasional, training of trainer (TOT) pengendalian narkoba, kegiatan jambore kepramukaan, dan dari organisasi perpolitikan sampai pada organisasi keagamaan.  

Terakhir, menyaksikan pertandingan yang diadakan oleh pemuda Kuala bate, di lapangan Bola Kaki Lama Inong, turnamen yang diikuti dari club-club ternama se Kabupaten Aceh barat Daya. PSKB Kuala Bate menuju semi final berhadapan dengan Happy City Football Club. Happy City Football Club merupakan pemain yang digandrungi sekelompok anak muda yang penuh talent dalam dunia persepak bolaan Aceh Barat Daya. Club yang baru seumur jagung, pemain yang didominasi oleh anak-anak muda kelahiran  90-an ini, Fathur, Mizi, Thaleb, Dek Nas, dan beberapa pemain muda lainnya, dengan gagah dan tangguh mampu menahan imbang permainanan, ketika ajang semi final berlangsung antara Club ternama PSKB Lama Inong berhadapan dengan Club Bola asal Gampong Kuta Bahagia, Happy City Fc namanya.

Sebuah kehormatan besar bagi Happy City FC., yang mampu menyeimbang permainan sampai peluit terakhir ditiup oleh sang hakim lapangan. Nasib memang tidak bisa di raih, untung memang tidak bisa di dapat, ketika pemain Happy City harus berhenti menuju final setelah point skor berada diujung harapan adu pinalti. Namun sudah cukup membanggakan diri Happy City FC., mampu mengimbangi laju permainan sang club senior yang dalam kurun waktu 90-an melambungkan nama besar pemain petran, Romi Syahputra.  

Melalui lapangan hijau, nama besar sang straiker dikenal publik, tentunya masa tidak bisa dihentikan, laju zaman mengilas karir para pegiat olah raga sikulit bundar, haluanpun berhenti, perjuangan dialihkan ke ranah yang lain. Jalur politik menjadi incarannya dalam berkiprah dan berkarir, pilihan terjun ke dunia politik tentunya punyai alasan tersendiri dan hak asasi bagi setiap orang. Pemilu pada periode tahun 2014-2019 sang straiker handal sukses menuju parlemen Dewan Perwakilan Rakya Aceh Barat Daya. Terjun ke dunia politik, dan mendapat kepercayaan menduduki parlemen, mewakili sekian puluh ribu konstituen dari daerah pemilihannya. Sang legislator yang menggunakan kenderaan politik Partai Demokrat ini berhasil dan mendapat kepercayaan menduduki kursi terhormat. Partai Demokrat yang dikomandoi oleh seorang purnawirawan militer, Bapak Susilo Bambang Yudoyono ini, keberadaan Romi Syahputra menjadi harapan hasrat politik Partai sang jendral yang sudah menduduki kursi keperesidenan Republik Indonesia dua periode, pada kurun waktu 2004-2009. Keberhasilan dan kemenangan Romi Syahputra dalam menakhodai Partai Demokrat hadir untuk bertindak langsung dalam memajukan daerah bagian Barat Daya Provinsi Aceh.

Pemuda yang sekilas pandang berparas Eropa ini adalah sang politisi muda, yang sa’at ini menakhodai Partai Demokrat. Yang mana sa’at ini, jabatan yang dipercayakan DPP Demokrat kepadanya adalah ketua DPC Demokrat Aceh Barat Daya. Pria tampan yang memperistrikan wanita lokal pilihan hatinya, Ofi Hasfika, SKM., konon kabar yang beredar, mempersunting gadis Muslimah yang bersahaja anak toke ternama Blang Pidie Aceh Barat Daya.   

Sosok politisi muda yang berhasil menduduki posisi legislatif pada kurun waktu 2014-2019 Kabupaten Aceh Barat Daya ini, merupakan sosok politisi muda berbakat, dengan segudang pengalaman dalam berkomunikasi dengan masyarakat arus bawah. Putra adalah sosok pemuda yang lihai dalam menjalin komunikasi publik dengan masyarakat luas, pertemanan antar generasi adalah gaya pergaulannya dalam membangun dialog diri bersama komunitas yang lain. Relasi politik yang dibangun olehnya adalah pertalian dengan nuansa persahabatan. Gaya komunikasi yang dibangun terakumulasi dengan baik. Melampaui batas komunikasi personalitas, komunitas bola menjadi ciri khas beliau dalam membangun hubungan komunikasi dengan sekelompok anak muda, dan yang lainnya. Pengalaman dalam memimpin organisasi kepudaan dan olah raga membentuk karakter komunikannya dengan sangat baik.

Arus politik tidak selalu memihak kepada para politisi, walaupun strategi politik sudah dibangun sedemikian rupa uletnya. Maju mundur, dan gampang susah menuju parlemen merupakan tantangan yang begitu familiar bagi pegiat politik dalam berbagai level. Gagal menuju parlemen tidaklah dipahami sebagai jalan mundur baginyan untuk berbakti kepada masyarakat konstituennya. Kegagalan menuju parlemen di era 2019 tidaklah dimaknai dengan kegagalan dan awal karir politiknya menjadi kandas, toh ternyata Partai Demokrat Besutannya berhasil menguasai kursi satu parlemen Aceh Barat Daya periode 2019-2024.

Pada pilkada 2017 sang legislator ini berhasil membawa kemenangan, bagi salah satu kandidat calon bupati Aceh Barat Daya, berhasil menuju tampuk kekuasaan, bersama Partai Demokrat dan bersama partai pendukung lainnya. Tentunya Partai Politik pemenangan pilkada menjadi instrumen bagi pemimpin terpilih, menjadi partner dalam membangun Aceh Barat Daya masa kerja 2017-2022. Kemesraan beliau dengan pemimpin terpilih sudah tidak diragukan lagi, walaupun belakangan terdengar kabar tak harmonis, bukan berarti sesama politisi saling bermusuhan, namun pasang surut dalam berkomunikasi sudah menjadi hal yang biasa terjadi. Namanya saja politisi!!!!!!

Seperti apakah kontribusi politik Partai Demokrat cabang Aceh Barat Daya dalam mengisi proses pembangunan bersama kandidat pemenangan pilkada terpilih. Pembagian tugas seperti apa, atau bagian mana saja yang menjadi hak tanggung tugas bagi Partai Politik pendukung yang telah berhasil mengantarkan posisi nomor satu pemimpin Aceh Barat Daya. Menyangkut dengan kerjasama instrumen politik ini, tentunya tidak menjadi konsumsi publik yang harus diumbar kepada kalayak. Cukup lisan dan logika pegiat partai pendukung pemenangan saja yang memahami dan menjalaninya. Tentunya kerja sama dalam bentuk instrumen politik ini komit mengembalikan “HARAPAN RAKYAT”, yang telah menjadi jargon politik mereka dimasa berkampanye.

Kontribusi Partai Politik Pemenangan menjadi keharusan bagi pemimpin terpilih sebagai tanggung jawab bersama, amanah konstitusi bahwa, kehadiran partai politik benar-benar menjadi penyambung lidah aspirasi masyarakat, untuk mendapatkan sentuhan pelayanan dari aktifitas politik yang menjadi asas setiap partai. Tujuan dari dibentuknya Partai Politik adalah menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakatnya. Dan Romi Syahputra sebagai politisi yang telah melibatkan diri dalam proses pemenangan adalah salah satu kader Partai Politik yang ikut serta dan merasa bertanggung jawab atas kemajuan Aceh Barat Daya di masa yang akan datang.

Romi Syahputra adalah politisi yang memiliki kharisma leader yang sangat kuat, jiwa dan kesantunannya selalu menjadi buah bibir bagi para pengagumnya. Sosok pria yang ramah dalam bersikap, santun dalam berucap dan rendah hati serta pemurah ini, tentunya juga tidak luput dari kekurangn dan kesalahan sebagai wujud insan yang tidak bisa mengelak dari berbagai macam kekhilafan.

Sosok politisi muda yang sa’at ini dipercayakan menakodai Kontingen Olah raga, Ketua Umum KONI Aceh Barat Daya. Terpilih secara aklamasi, Romi Syahputra menjadi Ketua Umum KONI Aceh Barat Daya periode 2018-2022. Atas pilihan tersebut tentunya menjadi harapan bagi masyarakat yang selalu berfikir berkemajuan. Sebuah harapan yang menginginkan pemimpin masa depan adalah sosok Muda yang lembut, santun, ramah, murah senyum, ringan tangan dalam berbagi, dan selalu hadir dalam merespon setiap keluhan yang dihadapi oleh masyarakat, kususnya masyarakat Aceh Barat Daya.

NOTE
Romi Syahputra, Aceh Barat Daya, dan pilkada 2022 menanti kehadiran sosok muda yang santun, murah hati, peduli, dan selalu menjaga relung hati masyarakat arus bawah yang berharap perubahan Aceh Barat Daya dimasa yang akan datang. Kami menunggu gebrakan politik baru bersama generasi muda yang peduli atas kemajuan masyarakat marginal. Sing-singkan lengan bajumu bersama rakyat yang kehilangan cinta dari sang penguasa.

Sampai tulisan ini diturunkan penulis belum mampu mengingatnya kembali nomor panggung sang legend, yang selalu menghiasi punggungnya disa‘at laga tanding berwara-wiri di lapangan hijau, mengolah sikulit bundar. 

Asa Politik: Amfat Es Dot Fil, 07 Mei 2020.....

Komentar

Unknown mengatakan…
Menyentuh sekali,,alur ceritanya menarik,,sosok berjiwa besar dan berjiwa petarung.lahirnya tulisan ini tepat sekali dengan momentum pilkada sbb mayoritas masyarakat abdya sudah bosan dengan sosok lama(org tua) dan ini saatnya sosok muda hadir untuk memberikan gagasan2 baru sesuai dengan segudang pengalaman bukan segudang tiori..
Mukhtar Amfat mengatakan…
Sekira begitulah adanya. Koreksi terhadap tulisan ini, selalu ditunggu.

Postingan populer dari blog ini

Logika Politik: Beri Kabar Gembira Bukan Kabar Sedih apalagi Duka

Logika Meugom: Dibolehkan Konser dalam Konteks Politik

Tu Sop: Sebuah Pengantar Peradaban Politik