Selamat Jalan Dr. Ainuddin: Berbahagialah Engkau di Sana
Pada tahun
2021, medapati dua informasi duka cita bagi mahasiswa program doktor di Sekolah
Pascasrjana Universitas Islam Negeri Jakarta angkatan 2018. Dua sahabat terbaik
Dr. Hilman dan Dr. Ainuddin telah pergi untuk selama-lamanya. Dr. Hilman
menghadap sang Khalik tepatnya di bulan suci ramadhan, dan menuyusul pula
kepergian Dr. Ainuddin pada hari sabtu tanggal 10 Juli 2021 tepatnya pukul
13.00 WIB.I
Hidup dan
matinya anak Adam adalah misteri yang tidak dapat diungkapkan, kapan dan di
mana ajal itu akan menjemput ruh yang telah dititpkan Tuhan bersemayam di dalam
jiwa. Lahir ke dunia bukanlah pilihan, dan mati bukanlah tujuan utama manusia
itu dilahirkan ke dunia. Kematian hanyalah satu pintu masuk untuk menuju
hidup yang lebih sempurna.
Tuhan menentukan
takdir atas manusia agar pikiran mampu membatasi kemampuan akalnya. Potensi akal yang diberikan kepada hamba hanya
terbatas pada batas pengetahuan yang sedikit saja, wama utitum minal ‘ilmi
illa qaliil. Tidaklah kemampuan manusia memahami kecuali hanya sedikit
saja. Jangankan memahami sesuatu yang ghaib, menangkap apa yang sudah menyata
saja manusia tidak mampu menerangkannya dengan sempurna, kecuali percikan dari
informasi-informasi yang sedikit saja.
Selamat jalan Dr. Ainuddin.......
Kepergianmu
menghadap Sang Khalik telah menyisakan nasehat bagi sahabat-sahabatmu. Banyak hal
yang telah engkau titipkan kepada kami. Sebagai sahabat yang pernah menempa
ilmu di ruang pengetahuan yang sama, kehadiranmu memberi warna tersendiri dalam
mengembangkan potensi berfikir. Sosok nyentrik dalam menyampaikan kata dengan
berbagai macam logat filosofis, dengan mimik intelektualitas dalam mengolah
kata perkata menandakan bahwa engkau adalah seorang pemikir.
Dr. Ainuddin
adalah sosok sahabat yang murah senyum. Tiada pertemuan tanpa melihat senyum
dan tawamu. Senyum dan tawa yang tidak pernah direkayasa, pertanda engkau
adalah orang yang ikhlas. Kepergian manusia menyisakan kenangan yang indah bagi
manusia yang lainnya, terutama sekali pada keluarga dan sahabat-sahabat
qaribnya.
Sosok yang sangat tawadhuk dan rendah diri ini telah pergi. Dr. Ainuddin
tidak hanya meninggalkan senyum, dan tidak juga hanya meninggalkan tawa, namun
engkau telah menyisakan tauladan dalam menyapa manusia. Tidak ada lelah
sedikitpun melihat wajah saat bertatap, dan tidak tersisa marah ketika candaan
diucap. Dr. Ainuddin telah menyuguhkannya kepada kita, kita yang selalu
bersama.
Walaupun kebersamaan di kelas pada ruang ilmu pengetahuan sudah tidak pernah lagi kita lakukan, namun kita selalu bertemu di media sosial. Media di mana genggaman tangan tidak lagi berdekap, namun jari-jemari kita bisa menyapa melalui untaian kata yang dihantarkan melalui tulisan-tulisan di status media sosial masing-masing kita. Untaian kata yang engkau hantarkan telah memberi petunjuk kepada kami, jika engkau adalah seorang pemikir.
Selamat jalan Dr. Ainuddin........
Perjalanan studimu
selangkah lagi menuju tahap akhir. Semangat menyelesaikan studi telah kita
bangun secara bersama-sama. Coloqium demi coloqium telah kita lakukan semenjak
ujian proposal disertasi dimulai. Kontribusi dalam membangun jembatan pemikiran
multi displener ilmu telah engkau sambungkan kepada sahabat-sahabat yang lain. Bersama
kita melakukannya, dan bersama kita membedahnya, sehingga dari ide, dan masukan
demi masukan telah mengatarkan sahabat-sahabatmu ada yang telah menuju finish
penyelesaian disertasi.
Satu hal yang
dengan sangat mudah mengkap pesan tentang dirimu, penampilan yang selalu
rapi, siapa siaga dalam bersikap, pertanda engkau adalah sosok yang sanditail
dalam hal berpenampilan, rapi dan terlihat walaupun usiamu sudah tidak muda
lagi. Senyum, keramahtahamahanmu membuat engkau dengan mudah menguasai situasi
ketika kita sedang bersama.
Kini telah usai
perjumpaan kita di dunia, keberadaanmu telah menyisakan kenangan yang indah
bagi kami. Lanjutkan kicauanmu di dunia, yang belum tuntas engkau menulisnya
dihalaman media sosialmu. Jika engkau telah selesai menguraikan alur pikirmu di
sana, kirimlah pesan itu ke dunia agar kami sahabatmu dapat membaca kembali apa
yang engkau pikirkan dikala nikmat alam kubur yang telah dijanjikan syahid oleh Tuhan bagi
yang dijemput ajal dikala negeri tempat dia berpijak sedang dijangkit wabah.
Selamat jalan Dr. Ainuddin.......
Tulislah apa
yang engkau rasakan, ceritakan pada alam di mana engkau baru saja menempatinya.
Nikmatilah dengan baik janji Tuhan yang telah dikaruniakan atasmu. Engkau adalah
hamba yang akan mendapatkan karunia dari Tuhan yang Maha Pemurah. Dengan datangnya
makhluk yang tidak kasatmata menghampiri ragamu. Makhluk yang telah menakuti
seluruh isi bumi.
Tiga hari yang
lalu engkau masih sempat mengirim pesan, jika kondisimu mulai tak baik. Hati-hati
kami yang mendengar kabar tersebut luluh mendengarnya, dan hanya bisa berharap
engkau akan baik-baik saja dan cepat melewatinya dan kita berkumpul kembali di
taman bunga kampus kita.
Namun, Tuhan
berkehendak lain, hari ini kami mendengarkan berita kepergianmu. Hati ini tidak
percaya, akan tetapi orang-orang terus memberitakan kepergianmu melalui ucapan
belasungkawa. Tak ada kata yang dapat diucap, tak ada rasa yang bisa ditelusuri
kecuali asa ingin menatapmu kembali di dunia, namun itu sudah tidak mungkin
lagi kita lakukan sebab Tuhan telah memisahkan alam kita.
Selamat jalan Dr. Ainuddin....
Berbahagialah engkau
di sana.......lupakan buruknya perangai masyarakat di bumi, yang tidak selalu baik
memandang manusia. Padahal alam semesta telah Tuhan ciptakan untuk kita
bersama, bersama menikmatinya, dan bersama-sama untuk bahagia. Lupakan keburukan
perangai bumi yang tidak pernah habis berlaku sampai Tuhan menjemputnya kembali
ke alam yang sudah dijanjikan nikmat pada hamba-hamba yang berbuat baik kepada
sesamanya.
Bersama kebaikanmu
engkau telah dijemput oleh Sang Pemisah kehidupan dunia. Datangnya menjadikan
sedih bagi keluarga, istri, anak, suami, kolega, sahabat, dan qarib. Tiada yang
dapat menghentikannya, sebab iya adalah janji ruh dengan Tuhan diketika jasad
masih berada di alam rahim ibu. Janji itu telah sampai kepadamu tepatnya pada
pukul 13. 00 WIB. Di RSU. Jampangkulon Jawa Barat. Hasil karyamu akan menjadi ilmu bagi kami, dan menjadi jariah ilmu bagimu yang telah engkau tulis dengan sangat baik disertasi yang berjudul "Pengembangan Epistimologi Ilmu Ekonomi Islam".
Selamat jalan Dr. Ainuddin.....bersama senyum ramahmu berbahagialah engkau di
sana....amiiiiiiiin.
Komentar
Posting Komentar