PILKA-GAM: MEMBANGUN ADAB PEMERINTAHAN GAMPONG
Pilka-Gam atau pemilihan Kepala Gampong serentak sudah
dilaksanakan, pimpinan di tingkat gampong pun telah dilantik. Perhelatan politik
di tingkat gampong secara politik sempat memanas. Kompetisi politik terlaksana
dengan tertib, dan ini terbukti setelah perheletan selesai tidak menyisakan
konflik di masyarakat.
Pemilihan secara demokrasi melibatkan banyak orang, one
man one vote berlaku dalam pemilihan di level mana pun. Setiap orang
memiliki hak pilih, namun tidak semua yang mencalonkan dapat kesempatan untuk
dipilih, sebab suara terbanyaklah yang menentukan siapa pemimpin yang akan
datang.
One man one vote hanya berlaku
dalam suksesi kepemimpinan, tidak berlaku di pasar ekonomi. Jika dalam
pemilihan satu orang hanya memiliki hak satu suara, sementara pada penguasaan
ekonomi satu orang boleh memiliki banyak pemasukan ataupun banyak usaha. Siapa yang
memiliki modal yang banyak dia yang menguasai pasar. Bahkan ada yang memiliki kekayaan puluhan triliun melebihi anggaran kabupaten dan propinsi. Orang-orang kaya dunia menguasai kekayaan tanpa batas.
Riak politik di tingkat gampong walaupun tidak
menimbulkan konflik secara luas, tetapi berkemungkinan kisruh. Kisruh ini
terkadang berlanjut setelah kepala gampong dilantik dan serah terima jabatan (Sertijab)
dilakukan. Kisruh politik di tingkat gampong terkadang menyeret masalah saat
pergantian aparatur pemerintahan disaat melakukan proses pergantian aparatur
desa yang lama dengan aparatur desa yang baru sering menimbulkan gesekan
kepentingan.
Mencegah adanya konflik baru ini perlu dijedakan
waktunya, dan memastikan gesekan politik mulai mereda. Setelah keadaan sudah
dipastikan aman dan terkendali riak politik antar warga dapat dikondisikan,
maka roda pemerintahan segera dilaksanakan tanpa melukai hati-hati yang
sebelumnya sempat luka oleh karena calon yang diusung kalah.
Kenapa ini perlu diperhatikan???????
Gampong secara geografis merupakan wilayah yang kecil,
warganyapun sedikit, dan jika ini dibiarkan berkonflik maka sulit untuk
membangun kebersamaan dan sama membahu dalam memajukan gampong masing-masing. Biasanya
konflik yang terjadi di gampong bagaikan api dalam sekam, termakan pelan-pelan
lalu hangus dibakar api, atau minimal dikerumni oleh asap.
Banyak hal yang harus dibangun dari gampong. Mulai dari generasi
mudanya, orang tua, budaya, agama, adat istiadat, serta memberantas kebodohan. Dari
gamponglah tatanan sebuah bangsa dibangun. Dengan itulah mencegah konflik atau
ishlah politik pasca pemilihan segera dilakukan oleh pemimpin terpilih di
gampong.
Gampong dengan anggaran yang besar belum sepenuhnya
membawa perubahan secara signifikan. Ini tentunya terkait dengan Sumber Daya
Manusia (SDM). Sumber Daya manusia yang rendah jika dibiarkan berkonflik, maka
melalu pada perubahan yang pesat sulit untuk dilaksanakan. Seharusnya melalui
anggaran gampong kesejahteraan terutama menyangkut dengan pendidikan
anak-anaknya sudah teratasi dengan baik, dengan cara menggunakan anggaran untuk melakukan rekayasa pemasukan bagi masing-masing gampong yang dimodali
melalui anggaran yang ada.
Pasca dilantiknya Kepala Gampong hal utama yang dilakukan
adalah menutup peluang-peluang konflik baru. Ini dapat dilakukan dengan
mengajak kembali kandidat yang sebelumnya telah bersitegang untuk ditempatkan
pada posisi yang layak, tanpa menyinggung keinginan banyak orang. Keterwakilan peran
dari masing-masing anggota masyarakat sangat penting diperhatikan, seperti
keterwakilan remaja, pemuda, wanita, kaum agamawan, adat istiadat, dan lain
sebagainya.
Mengingat banyaknya muncul tokoh muda dalam memimpin
gampong periode pilka-GAM kali ini, maka perlu diperhatikan dua hal dalam
membangun komunikasi di tingkat gampong disaat merembuk tata kelola pemerintahan lima tahun ke depan.
Bermusyawarahlah
dengan baik, dan gunakan hak-hak berpendapat untuk menyampaikan ide-ide kritis.
Dalam hal mendapatkan saran kepada masyarakat ada pendapat yang diberi
kesempatan untuk menyampaikan ide dan saran, dan ada pula pihak yang diminta untuk berpendapat
dalam upaya memberi solusi jitu dalam membangun gampong.
Pihak yang diberi kesempatan untuk berpendapat adalah masyarakat secara
umum, sementara pihak yang diminta untuk memberikan pendapatnya adalah para pemimpin terdahulu
atau para senior yang telah terlebih dahulu berpengalaman dalam urusan
pemerintahan gampong terkait dengan program-program yang telah dijalankan,
serta orang tua yang yang memiliki kebijaksanaan dan pengalaman baik dari
pemangku adat, agama, dan budaya.
Adapun tuha
peut gampong sebagai pihak yang menjalankan fungsi kontrol menyampaikan
pendapat sudah menjadi bagian dari tugas dan fungsinya. Tidak perlu diberi
ruang untuk berpendapat dan diminta untuk berpendapatpun secara aturan tuha
peut mempunyai hak untuk bersuara.
Posisi
strategis dalam pemerintahan di tingkat gampong adalah sekdes (sekretaris
desa), maka pilih dan tunjukkan sekdes orang yang disetujui oleh banyak orang,
bukan hanya menggunakan studi kelayakan semata. Layak tanpa penyetujuan banyak
orang akan menimbulkan konflik baru di masyarakat. Seyogianya adalah mendapat
porsi dua-duanya layak dan mendapatkan penyetujuan banyak orang.
Bermusyawarahlah
dengan pihak-pihak terkait dalam upaya membangun gampong, dan berikan kesempatan
masyarakat untuk menyampaikan ide-idenya, serta mintalah pendapat pada senior,
orang tua, dan yang sudah memiliki pengalaman lintang pukang dalam mengurus
masyarakat di gampong. Semua itu agar supaya kita membangun adab dalam
berkomunikasi pada saat proses pembangunan di tingkat gampong dilaksanakan.
Jangan pernah mengira dengan seabed pendidikan yang sudah
disandang merasa hebat sendiri dalam urusan kemasyarakatan. Mengurus umat
praksisnya berbeda dengan mengurus organisasi dan partai politik. Hal penting
yang harus diingat adalah sebelum generasi hari ini terpilih menjadi Kepala
Gampong roda pemerintahan telah berlangsung jauh-jauh hari bahkan sebelum kita
lahir. Selamat menjalankan roda pemerintahan gampong menuju perubahan yang jauh
lebih baik.
Jakarta, 23 Juni 2022.
Komentar
Posting Komentar