MALU, SABAR, DAN SYUKUR AKHLAK YANG RENDAH
Adanya sifat malu menandakan seseorang beriman, “al-hayaa u minal iman”, malu adalah sebahagiaan dari iman. Apabila seseorang kehilangan rasa malu, maka ia telah hilang sebagian imannya. Tradisi malu tidak dapat dibentuk dengan sendirinya, tetapi ia diturunkan dari sifat orang tua. Walaupun demikian, ilmu dapat membangun sifat malu bagi pemiliknya, semakin seseorang berilmu semakin menunduk wajahnya. Ini pertanda siempunya ilmu merasa malu dengan dirinya sendiri. Menunduk wajah disebabkan oleh karena merendahnya jiwa. Adapun menunduknya wajah bentuk nyata yang diperlihatkan seseorang yang memiliki rasa malu. Pemilik rasa malu bukan berarti ia terbebas dari keinginan banyak hal, justru karena banyak keinginanlah ia merasa malu berharap sesuatu baik berharap pada makhluk maupun berharap pada Tuhan. Pemilik rasa malu bukan berarti tidak pernah melakukan sesuatu yang mendapati penilaian buruk orang-orang terhadapnya. Justru karena rasa malu lah ia menutup celah dosanya dari banyak mata yan