PEMIMPIN ITU MERDEKA JIWANYA
Artinya, “Wahai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan rasa puas, dengan segala nikmat yang diberikan, lagi diridhai-Nya. Masuklah ke dalam jama'ah hamba-hambaKu. Masuklah ke dalam syurgaKu”. (Q. S. al-Fajr/89: 27-30) Perlu diperhatikan dengan seksama dalam memilih seseorang untuk mengurus urusan publik. Mengingat kehidupan manusia sudah menjadi fitrahnya hidup secara berkelompok, maka kehadiran seorang nakhoda menjadi keharusan. Jauh-jauh hari Nabi Muhammad saw., telah menyampaikan pesan kepada sahabatnya, lebih kurangnya berbunyi “ jika ada dua atau lebih di antara kalian, maka tunjukkan satu orang untuk menjadi pemimpinnya dalam urusan tertentu ”. Perkara kepemimpinan merupakan perkara yang sangat urgen dibahas dalam sejarah politik Islam. Dimulai semenjak perkara di mana pengganti Nabi Muhammad saw., setelah baginda wafat menjadi perhatian kusus bagi sahabat sa’at itu, sampai-sampai prosesi penguburan jenazah Nabipun ditunda pelaksanaannya, sebelum ada pengganti...