Postingan

Jihad dan Perang: Ibn Taimiyah dalam Bayang-bayang Radikalisme

Gambar
Dr. H. Danial Idrus, Lc., M. TH. I., adalah dosen di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari Sulawesi Tenggara. Dosen dan juga sebagai da’i ini telah hadir sebagai juru dakwah kususnya Indonesia bagian Timur. Materi-materi dakwah telah banyak disampaikan, kususnya terkait dengan ilmu tafsir. Intelektual asal negeri Makasar ini telah menuntaskan studi kajian tafsir terkait dengan radikalisme di Indonesia.  Berbicara radikal terkait dengan pemahaman ayat-ayat Alquran telah membawa implikasi buruk bagi umat Islam. Terutama sekali buruk bagi keamanan sebuah negara yang notabene masyarakatnya sangat majemuk. Indonesia adalah negara mayoritas berpenduduk Muslim, namun menyadari kemajemukan, dengan itu berfikir moderat adalah solusi bagi umat Islam dalam menyikapi berbagai hal terkait dengan hidup berbangsa dan bernegara. Menyadari radikalisme mengarah pada pikiran ekstremis bahkan terorisme, dan pada akhirnya Islam akan bermusuhan dengan dirinya sendiri, apalagi menggunakan pemiki...

Wujud Kedamaian Berfikir: Sunni Syi’ah Dalam Frame Tasawuf Filosofis

Gambar
Dr. Miswari Banta Leman, S. Pd. I., M. Ud., adalah intelektual Aceh yang telah menghasilkan puluhan karya dalam bentuk buku, jurnal, opini, cerpen, dan novel. Sebagai intelektual, ia telah menjadi aicon baru bagi generasi muda Aceh. Aceh yang dikenal dengan negeri seribu masjid dan seribu warong kopi, keberadaan keduanya berimbang pada jumlah penghuni yang sama namun output yang berbeda. Masjid dijadikan tempat ibadah dan juga sebagai tempat pengembangan ilmu-ilmu agama.  Mayoritas masyarakat Aceh menggunakan warung kopi sebagai tempat bercengkrama dengan sahabat, kolega, dan bahkan berkenalan dengan orang-orang baru, tidak jarang juga membahas perkembangan politik. Dan apapun kegiatan di sana telah membangun efek melalaikan, sehingga peristiwa ini memancing kritikan mantan Rektor UIN ar-Raniry almarhum Prof. Dr. Farid Wajdi Ibrahim, MA. Bahkan  penikmat warung kopi rela menghabiskan waktu berjam-jam lamanya, hanya untuk duduk dan nongkrong saja.  Hal ini berbeda denga...

MoU Helsinki dan Kemerdekaan Aceh Atas Kesepakatan Damai

Gambar
Memperingati enam belas tahun damai Aceh. Sebagai rakyat Aceh yang telah menjadi bagian dari ekses konflik yang telah berlangsung selama 30 tahun, adanya perdamain berarti ada harapan menatap masa depan yang lebih baik. Konflik atas tuntutan kemerdekaan bagi Aceh dari Republik Indonesia, telah berakhir dengan perdamaian. Lahirnya kesepakatan damai Aceh telah memutuskan rantai konflik permusuhan antara GAM dan RI., namun bukan berarti menuntut hak kemerdekaan bagi Aceh telah musnah bersama ditanda tanganinya perdamaian. Tuntutan Aceh dimasa konflik adalah hak menuntut kemerdekaan dari negara Republik Indonesia, sementara setelah masa perdamaian Aceh menuntut hak kemerdekaan dalam rangka merealisasikan kesepakatan perdamaian. Kemerdekaan atas hak damai adalah secepatnya setelah penandatanganan MoU Helsinki ditetapkan, bersamaan dengannya pula hak kemerdekaan bagi Aceh pasca damai melaksanakan klousul-klousul perdamaian yang telah disepakati oleh RI dan GAM. Sebagaimana tertuang, bahw...

Aceh dan Kemerdekaan: Sejarah Air Mata Janda yang Berkhianat

Gambar
Kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari kemerdekaan berfikir masyarakatnya. Di awal-awal kemerdekaan bangsa ini sudah terbiasa dengan konflik internal yang muncul dari persoalan bangsa yang tidak selesai dengan dirinya sendiri.  Tidak mudah memang membebaskan diri dari kemelut berfikir kemerdekaan, sebab manusia adalah makhluk yang memiliki kepentingan atas dirinya sendiri. Merdekapun dimaknai sebagai sebuah kepentingan, yakni kepentingan menata diri pasca berkecamuknya perang melawan penjajah. Aceh sebagaimana daerah lain telah menaruh kepentingan atas merdekanya bangsa ini. Menata diri pasca kemerdekaan adalah hak kesepakatan atas apa yang telah diperjuangkan. Bangga dengan kemerdekaan eforia para pejuang dan rakyat bahwa bangsa ini telah tercabut dari akar cengkraman para penjajah asing, yang telah lama mencabut hak-hak berdaulat atas bangsa yang telah ditakdirkan kuat sebelum negara-negara Eropa hari ini congkak dengan peradabannya. Aceh adalah daerah modal atas kemerd...

Berjibaku Dengan Waktu: Sinopsis Kehidupan Anak Zaman

Gambar
  Buku ini telah ditulis berdasarkan daya imajinasi dalam menangkap pesan dari apa yang dilihat, dicerna, diamati, diambil 'ibrahnya, lalu dikontruksi dengan bahasa yang dimengerti. Menangkap pesan dari kisah zaman tidaklahakan habis untuk dicerna. Setiap orang punya kisah, dan setiap kita punya cerita. Tidak semua kisah dapat diambil pelajarannya, dan tidak semua cerita bisa dijadikan literasi bagi jejak zaman. Menceritakan pengalaman hidup tidak akan pernah habis. Semasih saja nyawa berada dikandung badan, maka cerita kehidupan tidak akan pernah selesai. Berakhirlah semua itu ketika tiba waktu di mana pintu menuju alam akhirat terbuka dengan jalan kematian (maut). Berakhirnya hidup, yang tinggal hanyalah cerita-cerita kebaikan serta keburukan atas manusia. Berbahagialah bagi  hamba-hamba yang telah menaruh pesan ketauladanan  semasa hidupnya, sehingga kepada dunia tertitipkan inspirasi. Belajar adalah perkara yang sulit, memasukkan ilmu pada akal bukan pekerjaa...