AL-'ATHIF: CELAKALAH YANG MENGHITUNG LEBIH UNTUK DIRINYA
Al-‘athif merupakan istilah yang digunakan Alquran untuk menyebutkan prilaku tamak pada diri seseorang. Sulit menemukan kata yang sepadan untuk mengungkapkan al-‘athif dalam kosa kata bahasa Aceh. Prilaku ini dialamatkan untuk orang yang suka menghitung-hitung lebih laba untuk dirinya, dan menghitung kurang laba untuk orang lain. Prilaku al-‘athif konotasinya buruk dilakukan di wilayah mana pun. Ayat yang mengungkapkan prilaku al-‘athif terdapat dalam surat al-Muthaffifin; وَيۡلٌ لِّلۡمُطَفِّفِيۡن , الَّذِيۡنَ اِذَا اكۡتَالُوۡا عَلَى النَّاسِ يَسۡتَوۡفُوۡن , وَاِذَا كَالُوۡهُمۡ اَوْ وَّزَنُوۡهُمۡ يُخۡسِرُوۡنَؕ , اَلَا يَظُنُّ اُولٰٓٮِٕكَ اَنَّهُمۡ مَّبۡعُوۡثُوۡنَۙ Artinya, “kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi, tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa Sesungguhnya mereka akan dibangkitkan”. Q. S. A